Sabtu, 12 Maret 2011

Waktu Adalah Anugrah

Waktu adalah Anugrah...
Sebait kata dari sebuah lagu mengalun pelan pada malam ini.

Agak terhenyak ku mendengarnya. Sepertinya mulai berakar pada fikiranku, bahwasanya hal itu adalah mutlak benar. Benar temaan, waktu memang anugrah yang telah Tuhan ciptakan. Entah bagaimana semuanya menyikapi waktu yang berjalan, namun keindahan waktu takan pernah hilang. Entah waktu itu  pernah berarti, menyakitkan, bahkan menjadi kenangan terindah.

Sama halnya mengingat waktu, izinkan ku sobat..
bukan bermaksut tergumul dalam hal yang tidak penting, mengingat banyak jalan yang telah tertempuh namun tak begitu banyak berarti. Tak pula bersenandung dalam kesedihan ketika waktu ini tak pernah kulewati dengan GREAT, bahkan terkesan aku menyesalinya.

Tidak bermaksut semua itu, sungguh...
Aku hanya ingin sedikit bernostalgia, bahwasanya aku dulu pernah ADA. Bahwasanya aku dulu pernah menjadi bagin dari NYA, dari waktu itu. Meskipun... entah bagaimana seorang Flora ini tidak banyak menggunakan waktu dengan sebaik baiknya. 

Meihat ini semua, aku hanya hendak melangkah kedepan..
MENJADI LEBIH BAIK... karena hanya itu yang aku bisa lakukan. Menebus semua dosa atas segala waktu yang banyak aku sia-siakan. Melakukan kembali hal yang mampu buat ku kembali berjuang dengan semangat mendapatkan Ridhla ILAHI. Memberi kesempatan pada hatiku untuk kembali merasakan bahagya.

Sungguh, aku hanya ingin bahagya
Berubah menjadi lebih hebat, memiliki sesuatu yang bisa kuandalkan di masa kelak. Memiliki hal yang bisa membuat amalanku mengalir menjadi penolongku di hari Akhir.

Air mata yang mengalir ini tidak palsu sobat...
Beradalah diposisiku... Maka kau akan mengerti
betapa ku sangat kehilangan waktu berhargaku itu
Aku hanya sekelompok orang yang salah dan BENAR-BENAR MERUGI.

22.03 malam 
diriku. dikamar lamaku
dengan nuansa sama yang tidak berubah 3 tahun terakhir.
( setelah 4 bulan pernikahanku)


Beranda ini (pada potret itu)

 Tak seperti biasa ketika tatap ini tertuju pada sesuatu. Dipojok dinding itu, dirumah tua ini terdapat satu sungging senyum yang sudah lama tak pernah kunikmati kehadiranya. Dan sekarang, tanpa sadarpun seolah memanggilku untuk sekedar bertatap muka dan kembali menerawang ke silam.


Ibuku tercinta, tepatnya nenek ku (ibu sadarusmi)

sesosok manusia hampir sempurna jiwa pekertinya dan kasih sayangnya. Entah bagaimana, seolah-olah potret tua itu mengajaku kembali ke masa silam yang indah. Bermain dengan imajinasiku, akupun mengikutinya...

bangku Pendopo sore hari,
dengan suasana yang sama, ibu duduk dengan pisau dapur dan buah-buahan. Sambil mengupasnya, beliau tersenyum dan menyuruhku mendampinginya...
seketika air mata ini tumpah... rindu ku padamu ibu...
Berharap masih ada tangan keriput yang kusentuh untuk kucium.
Dilain hari setelah ini, aku berniat untuk Ke makam mu.... 
melepas rindu dan doa untuk kebahagyaan mu di alam sana. Beri kebahagyaan dan Tempat mulia disisimu YA Rob... Aku mohon...

Doa terindah untukmu 
Ibu ku. Alm Sadarusmi