Jumat, 01 April 2011

Diam nya membuatku lelah

Aku benar-benar lelah...
dia tak lagi seperti yang ku impikan. Bukan egois untuk merubah, hanya saja itu kan janjinya..

Janji ???? 
adakah lagi janji yang sanggup ku tagih?? adakah lagi rupa dari sumpah yang bisa ku minta ??
semua tampak sia-sia.. Padahal aku hidup tak hanya untuk setahun dua tahun... Mimpiku masih merdeka untuk merampas semua hak kenyataan, tapi aku lelah jika dia diam...

Diamnya seakan membunuhku, bahwa tadinya ketika vonis salah bukan aku yang buat, kini menjerat.. seakan-akan akulah yang tak mampu mengerti...seakan akulah yang setan, yang mengusiknya dalam rakaat demi rakaat...

Diamnya mengingatkanku kemasa lalu, kemasa aku pernah sangat disanjung, ke masa dimana cinta dan bahagya hanya miliku, kemasa dimana tak ada seorangpun yang sanggup melihatku terluka...

tapi sekarang, diamnya melukaiku... 

Sabtu, 12 Maret 2011

Waktu Adalah Anugrah

Waktu adalah Anugrah...
Sebait kata dari sebuah lagu mengalun pelan pada malam ini.

Agak terhenyak ku mendengarnya. Sepertinya mulai berakar pada fikiranku, bahwasanya hal itu adalah mutlak benar. Benar temaan, waktu memang anugrah yang telah Tuhan ciptakan. Entah bagaimana semuanya menyikapi waktu yang berjalan, namun keindahan waktu takan pernah hilang. Entah waktu itu  pernah berarti, menyakitkan, bahkan menjadi kenangan terindah.

Sama halnya mengingat waktu, izinkan ku sobat..
bukan bermaksut tergumul dalam hal yang tidak penting, mengingat banyak jalan yang telah tertempuh namun tak begitu banyak berarti. Tak pula bersenandung dalam kesedihan ketika waktu ini tak pernah kulewati dengan GREAT, bahkan terkesan aku menyesalinya.

Tidak bermaksut semua itu, sungguh...
Aku hanya ingin sedikit bernostalgia, bahwasanya aku dulu pernah ADA. Bahwasanya aku dulu pernah menjadi bagin dari NYA, dari waktu itu. Meskipun... entah bagaimana seorang Flora ini tidak banyak menggunakan waktu dengan sebaik baiknya. 

Meihat ini semua, aku hanya hendak melangkah kedepan..
MENJADI LEBIH BAIK... karena hanya itu yang aku bisa lakukan. Menebus semua dosa atas segala waktu yang banyak aku sia-siakan. Melakukan kembali hal yang mampu buat ku kembali berjuang dengan semangat mendapatkan Ridhla ILAHI. Memberi kesempatan pada hatiku untuk kembali merasakan bahagya.

Sungguh, aku hanya ingin bahagya
Berubah menjadi lebih hebat, memiliki sesuatu yang bisa kuandalkan di masa kelak. Memiliki hal yang bisa membuat amalanku mengalir menjadi penolongku di hari Akhir.

Air mata yang mengalir ini tidak palsu sobat...
Beradalah diposisiku... Maka kau akan mengerti
betapa ku sangat kehilangan waktu berhargaku itu
Aku hanya sekelompok orang yang salah dan BENAR-BENAR MERUGI.

22.03 malam 
diriku. dikamar lamaku
dengan nuansa sama yang tidak berubah 3 tahun terakhir.
( setelah 4 bulan pernikahanku)


Beranda ini (pada potret itu)

 Tak seperti biasa ketika tatap ini tertuju pada sesuatu. Dipojok dinding itu, dirumah tua ini terdapat satu sungging senyum yang sudah lama tak pernah kunikmati kehadiranya. Dan sekarang, tanpa sadarpun seolah memanggilku untuk sekedar bertatap muka dan kembali menerawang ke silam.


Ibuku tercinta, tepatnya nenek ku (ibu sadarusmi)

sesosok manusia hampir sempurna jiwa pekertinya dan kasih sayangnya. Entah bagaimana, seolah-olah potret tua itu mengajaku kembali ke masa silam yang indah. Bermain dengan imajinasiku, akupun mengikutinya...

bangku Pendopo sore hari,
dengan suasana yang sama, ibu duduk dengan pisau dapur dan buah-buahan. Sambil mengupasnya, beliau tersenyum dan menyuruhku mendampinginya...
seketika air mata ini tumpah... rindu ku padamu ibu...
Berharap masih ada tangan keriput yang kusentuh untuk kucium.
Dilain hari setelah ini, aku berniat untuk Ke makam mu.... 
melepas rindu dan doa untuk kebahagyaan mu di alam sana. Beri kebahagyaan dan Tempat mulia disisimu YA Rob... Aku mohon...

Doa terindah untukmu 
Ibu ku. Alm Sadarusmi

Jumat, 16 Juli 2010

Memilih itu bukan PILIHAN ..Untuku,memilih itu jalan akhir yang ditawarkan.

o
pic from : http://edukasi.kompasiana.com/2009/11/12.google.com

Kenapa di duia ini selalu ada 2 pilihan untuk dtawarkan??...seolah memang kita sebagai Manusia ditakdirkan untuk mendapatkan salah satu dari pilihan takdir itu. Terlepas dari siapa yang MEMILIHKAN atau DIPILIHKAN,namun terkadang hasil akhirnya membekas menjadi suatu kekecewaan.TAPI tidak untuk HATI yang Ikhlas..( kunci hati yang Ikhlas akan Kita bahas Di Blogger saya yang satunya http://sharingforlife.blogspot.com/ ), Namun Pilihan takdir itu kembali memaksa Manusia terbagi dalam potongan potongan SOSOK MANUSIA yang jauh dari sifat Ikhlas. Begitu Pula dengan DUNIA yang menawarkan sisi lain yang memaksa Berbeda seperti "KAYA dan MISKIN " "BANCI dan WARIA" maupun "CINTA dan TIDAK CINTA ".dan tentu saja semua bagian itu menjadi kewajiban makna yang segera harus ditentukan Keputusanya.

Aku manusia yang Jauh dari kata SEMPURNA..  Bolehkah aku tidak perlu Memilih atau Dipilihkan ??...karena Memilih Takdir ini begitu sulit untuk Ku jalani...Begitu menyakitkan untuk dihadapi.Namun aku tidak mau menyakiti HARAPAN banyak orang.Begitu pula Untuk keputusan akhirnya adalah,DIPILIHKAN lagi dan lagi..MAU KU ini tak lebih untuk sebuah pengabdian dan Ridhomu ..Aku berharap ibu...

Seperti tak ada MAKNA lain yang mampu memisahkan kata "MEMILIH dan dan DIPILIHKAN"..dua duanya menjadi jerat untuku yang tak mampu lagi untuk berkutik..Memilih antara keduanya akan sama saja membawaku kedalam Suatu Pilihan,Yang arti Sebenarnya adalah "SAYA TIDAK MEMILIKI HAK UNTUK MEMILIH". Pilihan ini hanya suatu Fatamorgana,yang membawaku JAuh dari sebuah Impian yang indah..

wahai Tuhan ku pencipta Takdir..Semoga suatu masa nanti,engkau menghilangkan OPTION ini untuk para hamba hamba kesayanganmu..Pilihan yang menjeratku,yang membuatku Jauh darimu...

Selasa, 06 Juli 2010

Kebohongan Ibu yang Mulia *** From kaskus ***

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru
sebaliknya.

Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong
mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.


Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluargayang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu
sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku,
ibu berkata :


Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan
sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping ku dan memakan sisa
daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya
kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya,

ia berkata :



Senin, 05 Juli 2010

Selalu ada Celah harapan dalam setiap keputus asaan


Kita Tidak akan Tau apa yang akan menanti kita Didepan Jalan Hidup kita ini...meski tampak Suram dan Bertaburkan perasan cemas..namun kita tidak akan tau jika langkah kita ini tak MAU MENCARI TAU bukan ??...jadi kenapa harus takut untuk menjalani,dan ragu dalam semangat ??..Siapa tau Anugrah Terindah sedang menanti.. BAngkit dan Mulailah Melangkah...